Tak cukup hanya di dalam hati

“Di jaman yang penuh dengan fitnah ini, membela orang yang benar tidak cukup di dalam hati” -Goenawan Mohammad

Thursday, May 13, 2010

Catatan Acara Kirim Bunga ke SMI Pada Hari Ibu 2009





Keterlibatan saya dalam kegiatan Group Facebook "Kami Percaya Integritas Sri Mulyani Indrawati" (KPI SMI) dimulai menjelang Hari Ibu, 22 Desember 2009. Kala itu member yang sudah hampir mendekati angka 40 ribu ingin memberikan sesuatu sebagai bentuk dukungan kepada SMI. Sri diskusi yang dilakukan di group, akhirnya diputuskan usul Setio Yuono lah yang akan dipakai, yaitu memberikan bunga kepada SMI. Semua heboh ingin ikut berpartisipasi. Pembicaraan dan saling tukar informasi tentang dimana beli bunga dan kemana harus dikirim menjadi pembicaraan beberapa hari menjelang tanggal 22 Desember. Sebagian pembicaraan tersebut terekam di thread diskusi ini BERI DUKUNGAN NYATA KE SMI DENGAN KIRIM BUNGA KE DEPKEU TGL 22 DESEMBER 2009. Dalam event group yang dibuat oleh admin KIRIM BUNGA KE DEPKEU PUSAT DAN KANWIL DEPKEU PROVINSI , terdaftar lebih dari seratus orang yang akan mengirimkan bunga.

Setelah masalah bunga selesai, timbul masalah baru. Teman-teman dari luar kota dan luar negeri juga ingin menyampaikan pesan dukungan kepada SMI. Bagaimana caranya? Melalui email? Repot. SMS? Apalagi...Hmmmm bagaimana kalau mereka kirim pesan melalui inbox saya lalu di print? Segera ide tersebut saya tawarkan kepada teman-teman melalui wall group.

Tidak disangka, ternyata mereka antusias! Banyak pesan mengalir ke inbox hanya dalam 2 malam saja. Sambil mengcopy tulisan teman-teman dari inbox ke Word, saya baca satu persatu dan terharu...betapa teman-teman saya yang tidak mengenal SMI ini sangat ingin membesarkan hati beliau. Barangkali kalau memungkinkan, mereka ingin meraih SMI dan memeluknya memberi kekuatan.

Setelah semua terkumpul, saya bingung. Apakah pesan ini hanya di print diatas kertas putih biasa? Dijilid biasa? Ah, sayang kalau ungkapan perasaan yang indah ini tidak dikemas dengan baik. Tgl. 21 Desember, sore sekitar jam 5, saya bawa filenya ke Percetakan disekitar rumah. Saya ingat sekali Ruswah, si ahli design, tidak saya ijinkan mengerjakan pekerjaan lain selain ini. Saya katakan nahwa saya ingin semua pesan yang ada di file tersebut dituang dalam sebuah buku. Harus selesai malam ini juga, karena besok pagi sudah saya harus bawa ke Depkeu. Saya biarkan Ruswah mendesign buku sesuai ide dia. Sambil menunggu Ruswah menyusun bagian dalam buku, saya kontak Gelar Wirabuana untuk membuat design sampul dalam, yang merupakan screenshoot dari wall group yang terbaru. Dimana tercantum jumlah member terakhir malam itu. Untung saja Gelar sedang online dan segera bisa mengerjakan design yang saya minta dan menggabungkannya dengan halaman lain. Menjelang percetakan tutup, selesailah buku tersebut dan saya sendiri takjub, dalam waktu sempit, Ruswah dan Gelar bisa membuat buku menjadi layak dipersembahkan kepada SMI.

Sepulangnya dari sana, saya langsung ke toko bunga yang berderet di Kalimalang, depan Universitas Gunadarma. Saya pesan bunga papan mewakili group kami. Saya juga membeli 20 kuntum bungan mawar merah. Jam 11 malam, semua selesai dan siap dibawa besok pagi.

Dengan berbekal 20 kuntum mawar dan sebuah buku berisi titipan pesan teman-teman, jam 8 pagi saya berangkat dari rumah di Bekasi bersama Sugeng Sugiarto menuju Depkeu di Jl. Dr. Wahidin 1, Jakarta. Sepanjang perjalanan hujan turun cukup deras, bahkan di beberapa titik jalanan macet cukup parah. Baru jam 10.00 WIB saya tiba di Depkeu. Di Lobby sudah berjejer bunga papan dan rangkaian bunga lainnya, semua segar dan cantik.

Setelah menunggu 5 menit, saya yang ditemani oleh Sri Indahwati dan Rizal Hasibuan diterima oleh Pak Agus, Pak Eko dan Ibu Devy dari Staf Biro Humas Depkeu. Sugeng tidak bisa ikut acara selanjutnya, karena harus segera berangkat ke Bali untuk urusan pekerjaan. Kami sempat berbincang-bincang sebentar di ruangan Press Room, sambil menunggu barangkali ada teman-teman dari KPI-SMI yang datang menyusul. Setelah menunggu teman-teman lain kurang lebih satu jam, akhirnya diputuskan kami akan diterima oleh Ka Biro Humas, Bpk. Harry Z. Soerotin. Baru saja kami melangkah keluar ruangan, crew TV-One minta wawancara sebentar di Lobby, katanya supaya bunga-bunga kiriman itu bisa jadi background. Kaget juga sih. Wawancara? Nah loh, mau ngomong apa? Sambil mikir, kita bertiga jalan ke Lobby. Disana lebih kaget lagi, karena ternyata beberapa media elektronik dan cetak sudah siap dengan kamera dan mic.

Sebelum wawancara dimulai, kami diperkenalkan oleh Ibu Devy kepada Pak Harry yang rupanya juga sudah ada di Lobby. Saya sampaikan kepada beliau, bahwa kita bertiga mewakili teman-teman dari Group KPI-SMI ingin menyampaikan dukungan moril kepada SMI. Kami di group ini menginginkan Ibu SMI tau, bahwa dukungan terhadap beliau besar sekali. Dedikasi SMI terhadap bangsa dan negara tidak diragukan. Sekalian saya serahkan buku pesan kita untuk disampakain kepada SMI.
Pak Harry mewakili Ibu Ani mengucapkan terima kasih dan penghargaan, karena aspirasi kita disampaikan dengan cara- yang menurut beliau- elegant. Beliau bilang baru kali ini ada perhatian yang begitu besar terhadap Departemen Keuangan. Dan ini membanggakan. Buku kita dibuka dan ditunjukan kepada wartawan media untuk difoto.

Kami sampaikan kepada beberapa media yang mewawancara Rizal dan saya, bahwa anggota group kami percaya terhadap integritas beliau. Tidak perlu menjadi orang pintar untuk meyakini hal itu. Hati nurani setiap orang benar akan tau, bahwa Ibu SMI mementingkan bangsa dan negara diatas kepentingan pribadi dan kelompok atau golongan tertentu. Jadi seharusnyalah kita mendukung beliau agar bisa tetap terus menjalankan tugas yang telah dipercayakan, karena memang beliau Puteri Bangsa yang terbaik saat ini.

Wartawan bertanya lagi, apa yang membuat kita yakin atas integritas beliau? Ya, track record SMI selama ini dan beberapa kebijakan yang berpihak pada kepentingan orang banyak.

Akhirnya setelah satu jam berlalu, pertemuan dengan Pak Harry dan beberapa staf Depkeu lainnya selesai. Wawancara masih lanjut dengan beberapa media cetak seperti Kompas, Rakyat Merdeka, Sindo, Tempo dll. Wah, untung rajin baca postingan Slamet Riyadi, Wardhana Gatot, MI Sahnur, Taufik Ismail dll, kalo nggak bisa gagap deh.

Penghabisan ditanya sama wartawan, akankah grup ini akan turun ke jalan? Ha ha…saya bilang saya akan tanya dulu sama admin dan member yang lain. Kalau ada cara penyampaian aspirasi yang lebih baik, kenapa harus turun ke jalan? Betul nggak kawan? Saya yakin, dengan kapasitas member yang tidak sembarangan dan ketulusan hati dari kita semua, kita akan punya cara tersendiri untuk mendukung Ibu SMI.

Terima kasih atas support dari teman-teman semua. Segala penghargaan dan kehormatan layak diberikan kepada creator, admin dan seluruh anggota KPI-SMI. Rizal, Indah dan saya hanya yang kebetulan berada disitu mewakili teman-teman.
Hidup SMI!



Sumber : Catatan Acara Kirim Bunga ke SMI tgl 22 Desember 2009

Liputan acara ini bisa dibaca dibawah :

Flowers of Support from Facebookers to Sri Mulyani
Sri Mulyani 'Dibanjiri' Karangan Bunga di Hari Ibu

No comments: